Pendapat penulis terhadap agen travel umroh dan haji
- Di Bandara Keberangkatan, Pesawat, Bandara Kedatangan
- Banyak jamaah baru pertama kali menaiki pesawat dan keluar negeri, tata cara bertindak dan berprilaku di bandara sering tidak sesuai seharusnya.
- Jamaah tidak tau barang yang boleh dan tidak boleh masuk ke cabin atau bagasi.
- Ketika di pesawat, jamaah tidak menggunakan sabuk pengaman sampai diberitahu oleh pramugari. Ada juga yang tidak bisa memasang sabuk pengaman. Ada yang melepas sabuk pengaman sebelum proses landing selesai.
- Komunikasi, banyak jamaah yang tidak bisa berbahasa Inggris.
- Saat turun dari pesawat, melakukan kebiasaan membuang sampah sembarangan.
- Di bandara kedatangan, kesulitan komunikasi, banyak jamaah terburu-buru takut tertinggal oleh pembimbingnya sehingga menabrak jamaah lain.
- Kebiasaan Meminta & Berlebih-lebihan
- Kebiasaan menyisakan makanan, sering mengambil makanan berlebih dan tersisa menjadi sampah. Tidak mencerminkan perilaku seorang muslim.
- Banyak jamaah sering meminta-minta. Memang sering ada yang berbagi sesuatu secara sukarela, akan tetapi jamaah mengambil secara berlebih atau bahkan meminta-minta. “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” Harusnya menghindari sifat serakah dan meminta-minta.
- Tentang ibadah lebih dari sekedar rangkaian umrah & haji
- Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Sholat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari 1000 (seribu) kali sholat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram, Makkah, dan sholat di Masjidil Haram lebih baik dari 100.000 (seratus ribu) sholat di masjid lainnya.” (HR Ibnu Majjah, dishahihkan oleh Al-Bani)
- Sayangnya, banyak jamaah dari Indonesia hanya datang untuk shalat wajib.
- Baik di Masjidil Nabawi maupun di Masjidil haram, sering ada shalat jenazah. Banyak jamaah Indonesia langsung beranjak dari tempatnya keluar masjid atau bahkan tidak berdiri sama sekali dan fokus berdoa, padahal shalat jenazah sebesar setengah gunung uhud.
- “Barangsiapa shalat jenazah dan tidak ikut mengiringi jenazahnya, maka baginya (pahala) satu qiroth. Jika ia sampai mengikuti jenazahnya, maka baginya (pahala) dua qiroth.” Aada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” “Ukuran paling kecil dari dua qiroth adalah semisal gunung Uhud”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim no. 945)
- Ada kebiasaan manasik pun perlu diberitahu dan diajarkan, bahkan diingatkan secara berkala. Contoh, pada shalat subuh di hari Jumat di Masjidil Haram Makkah, ada sujud tilawah di rakaat pertama. Namun, ada jamaah rukuk ketika imam bertakbir seusai membaca ayat sajadah.
- Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Sholat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari 1000 (seribu) kali sholat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram, Makkah, dan sholat di Masjidil Haram lebih baik dari 100.000 (seratus ribu) sholat di masjid lainnya.” (HR Ibnu Majjah, dishahihkan oleh Al-Bani)
Sumber Manasik Umrah & Haji Harus Lebih Dari Sekedar Tata Cara Umrah & Haji saja (Diakses 6 September 2024)