Menurut Mbak Dee Lestari, ide akan jadi karya brilliant bukan karena kita mencoba banyak hal, tapi karena kita menggunakan banyak pendekatan atau sudut pandang untuk satu ide tertentu.
Mbak Dee memberikan contoh berdasarkan karyanya. Pada karakter Jati Wesi, ide karakter tersebut datang dari ide bahwa “Penciuman adalah indera paling kuat dibanding indera lainnya dan penciuman adalah indera pertama yang terbentuk dalam janin.” Ia kemudian membayangkan dan mempelajari ide tersebut lebih dalam.
Walaupun ide yang diperoleh sederhana, ide tersebut harus didukung dengan rasa ingin belajar terpelihara. Setiap ide akan berkembang jika kita belajar terus menerus agar bisa mendapatkan persepsi atau sudut pandang lain terhadap ide tersebut.
Jika dianalogikan seperti seorang fotografer/videografer, seseorang dapat memulai suatu adegan melalui berbagai sudut pandang (angle). Misalnya, pada satu adegan yang berkaitan dengan seseorang dan kopi, seorang videografer bisa mengambil video dengan memulai dari kopinya, mulai dari proses pembuatannya, mulai dari luar jendela kafe, dan berbagai angle lainnya.
Baca juga:
Sumber Lunch #114 : Ide itu Murah, Eksekusi itu Mahal feat. Dee Lestari (Diakses 2 September 2024)