03:20 Membahas lagu berduka yang ditulis Dee Lestari 11:26 Kalau sedih cari lagu sedih? 14:45 Bagaimana proses menuangkan ide. 14:49 Istilah Prophetic writing menurut Dee Lestari, alam lain dalam pikiran seseroang. 17:40 Kita dicari oleh ide, bukan kita yang mencari ide. Ide mencari inangnya sendiri, jadi kita harus lebih peka jika ada yang datang, bisa menulis atau voice recorder.

19:49 Prophetic writing, ide itu hadiah, tidak terpaku oleh waktu (masa lampau, masa sekarang atau masa depan)

22:50 Ide memilih kreator, maka kita harus memantaskan diri untuk suatu ide. Meningkatkan jam terbang. 25:03 “Naskah jelek bisa diperbaiki, nanskah bagus tapi gak selesai tidak bisa dinilai” ~ Dee Lestari

26:40 Salah satu pelajaran besar dalam berkarya adalah berdamai dengan ketidaksempurnaan. 29:20 karya bisa jadi life dairy atau pengingat pertumbuhan kita 30:36 Namanya juga proses (karya sebagai refrelksi sebuah proses)

34:18 From ide to story 35:52 Penciuman itu paling kuat dan pertama kali terbentuk dalam janin. 38:55 “Kita gak butuh ide yang muluk-muluk” 39:47 Rasa ingin belajar harus dipelihara (curiousity) 41:00 Kapan kita tau suatu ide itu layak diambil atau diabaikan, pake rasa/struktur? 42:57 Harus mencari sudut pandang lain 44:29 “Lot of people they try everything, but they haven’t tried every approach”

45:10 Gak perlu ide yang briliant untuk menghasilkan karya yang briliant. 46:28 Ide adalah partner.

49:08 Eliminasi self centered, tidak selamanya karya harus berfokus pada diri sendiri sebagai kreator. 57:20 Hal kontra produktif dalam berkarya adalah adanya perasaan kamu tidak cukup tahu, padahal harusnya menulislah dari apa yang kamu miliki sekarang. 57:38 Kebutuhan akan berbicara pada kita dalam proses menulis.

58:28 Buku The War of Art karya by Steven Pressfield, jangan kerja bermodalkan mood

Diakses 2 September 2024